Pembiasan Cahaya – Kembali kita akan melanjut pembahasan kita ke Pembiasan Cahaya, untuk lanjutan pembahasan Fisika SMP Kelas VIII. Ketika
kamu memasukkan sebagian pensil ke dalam air, apa yang terjadi?
Seakan-akan pensilmu menjadi patah. Mengapa demikian? Kamu telah
mempelajari sifat-sifat cahaya pada benda yang tidak tembus cahaya.
Bagaimanakah jika cahaya tersebut mengenai benda bening yang tembus
cahaya?
Berkas cahaya dari udara yang masuk ke
dalam kaca akan mengalami pembelokan. Peristiwa tersebut disebut
pembiasan cahaya. Hal ini disebabkan medium udara dan medium
kaca memiliki kerapatan optik yang berbeda. Jadi, kamu
dapat menyimpulkan bahwa pembiasan cahaya terjadi akibat cahaya melewati
dua medium yang berbeda kerapatan optiknya. Sinar bias akan mendekati
garis normal ketika sinar datang dari medium kurang rapat (udara) ke
medium lebih rapat (kaca). Sinar bias akan menjauhi garis normal
ketika cahaya merambat dari medium lebih rapat (kaca) ke medium kurang
rapat (udara).
Terjadinya pembiasan tersebut telah
dibuktikan oleh seorang ahli matematika dan perbintangan Belanda
pada 1621 bernama Willebrord Snell. Kesimpulan hasil
percobaannya dirumuskan dan dikenal dengan Hukum Snellius.
Pembiasan Cahaya pada Kaca Plan Paralel
Hukum Snellius menyatakan sebagai berikut.
- Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.
- Jika sinar datang dari medium yang kurang rapat menuju medium yang lebih rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal. Jika sinar datang dari medium yang lebih rapat menuju medium yang kurang rapat, sinar akan dibiaskan mendekati garis normal.
1. Indeks Bias
Berkas cahaya yang melewati dua medium
yang berbeda menyebabkan cahaya berbelok. Di dalam medium yang lebih
rapat, kecepatan cahaya lebih kecil dibandingkan pada medium yang kurang
rapat. Akibatnya, cahaya membelok. Perbandingan laju cahaya dari dua
medium tersebut disebut indeks bias dan diberi simbol (n). Jika cahaya
merambat dari udara atau hampa ke suatu medium, indeks biasnya
disebut indeks bias mutlak. Secara matematis dituliskan.
Indeks bias mutlak dari beberapa medium diperlihatkan pada Tabel berikut.
Tabel. Indeks Bias dari Beberapa Medium
Jika salah satu medium tersebut bukan
udara, perbandingan laju cahaya tersebut merupakan nilai relatif atau
indeks bias relatif. Misalnya, berkas cahaya merambat dari medium 1
dengan kelajuan v1 masuk pada medium 2 dengan kelajuan v2, indeks bias relatif medium 2 terhadap medium 1 adalah:
2. Sudut Deviasi
Prisma adalah benda bening, seperti kaca
plan paralel yang ujungnya membentuk sudut. Pada saat kamu mempelajari
perjalanan cahaya pada kaca plan pararel, kamu tahu bahwa cahaya yang
datang dari udara akan sejajar setelah melewati kaca dan kembali ke
udara. Bagaimanakah perjalanan sinar pada prisma?
Perambatan sinar pada prisma
Ketika sinar dilewatkan pada prisma,
ternyata terjadi penyimpangan arah sinar datang pertama dengan
sinar bias akhir. Hal ini diakibatkan karena ujung-ujung
prisma membentuk sudut. Sudut yang dibentuk antara perpanjangan sinar
datang pertama dan sinar bias akhir disebut sudut deviasi atau sudut
penyimpangan.
No comments:
Post a Comment