Wednesday, February 4, 2015

Tanah Longsor




Tanah longsor terjadi akibat pergerakan tanah di daerah lembab
Air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng

Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya bencana ini adalah lereng yang gundul serta kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Air hujan adalah pemicu utama terjadinya tanah longsor.  Ulah manusia pun bisa menjadi penyebab tanah longsor seperti penambangan tanah, pasir dan batu yang tidak terkendalikan.
Hal menarik mengenai Indonesia dan Tanah Longsor:
Bencana tanah longsor ini dapat terjadi jika gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan.Gaya pendorong diakibatkan oleh oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. Sedangkan penyebab gaya penahan adalah kekuatan batuan dan kepadatan tanah.
Ini semua dimulai saat musim kering yang panjang, pada saat itu terjadi penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar. Akibatnya terjadi rongga-rongga dalam tanah yang kemudian disusul adanya retakan dan rekahan di dalam tanah.
Di indonesia biasanya bencana tanah longsor terjadi pada bulan november. Tahu sendirikan di bulan itu intensitas curah hujan meningkat. Melalui tanah yang merekah pada musim kering itu, air hujan akan masuk dan terakumulasi di bagian dasar lereng, sehingga menimbulkan gerakan lateral.
Ditambah sudut lereng yang terjal atau mencapai sekitar 180 derajat sehingga dapat menyebabkan tanah longsor. Dan sudah barang tentu akibat paling pahit akan dialami oleh orang yang tinggal di dekatnya.
Akibat dari Tanah longsor sebenarnya bisa dihindari seperti membuat vegetasi atau tidak tinggal di tempat penyebab bencana ini dapat terjadi. Masih banyak tanah untuk tempat tinggal yang layak di indonesia.
Wilayah Indonesia mempunyai banyak potensi akan terjadinya tanah longsor.
-Jawa Tengah ( 327 Lokasi)
-Jawa Barat (276 lokasi)
-Sumatra Barat ( 100 lokasi)
-Sumatera Utara ( 53 lokasi)
-Yogyakarta (30 lokasi)
-Kalimantan Barat (23 lokasi)
Maka dalam statistik wilayah indonesia yang memiliki banyak potensi yaitu Wilayah Jawa Tengah. Jawa tengah.
Jenis-Jenis Tanah Longsor
  1. Longsoran Translasi
  2. Longsoran Rotasi
  3. Pergerakan Blok
  4. Runtuhan Batu
  5. Rayapan Tanah
  6. Aliran Bahan Rombakan

Longsor Translasi: Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
Longsor Rotasi: Longsoran rotasi adalah bergerak-nya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung
Pergerakan Blok: Pergerakan blok adalah perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsoran ini disebut juga longsoran translasi blok batu
Runtuhan Batu: Runtuhan batu terjadi ketika sejum-lah besar batuan atau material lain bergerak ke bawah dengan cara jatuh bebas. Umumnya terjadi pada lereng yang terjal hingga meng-gantung terutama di daerah pantai. Batu-batu besar yang jatuh dapat menyebabkan kerusakan yang parah.
Rayapan Tanah: Rayapan Tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Jenis tanah longsor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
Aliran Bahan Rombakan: Jenis tanah longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air. Kecepatan aliran tergantung pada kemiringan lereng, volume dan tekanan air, dan jenis materialnya. Gerakannya terjadi di sepanjang lembah dan mampu mencapai ratusan meter jauhnya. Di beberapa tempat bisa sampai ribuan meter seperti di daerah aliran sungai di sekitar gunung api, dan aliran tanah ini dapat menelan korban cukup banyak.
Penyebab terjadinya tanah longsor antara lain :
a.penggundulan hutan
b.pengikisan tanah / erosi
c.Hujan deras
d.Gempa bumi
e.Lereng yang terjal
f.Tanah yang kurang kuat / kurang padat
g.Letusan gunung berapi
h.Akibat adanya beban tambahan ( dilalui kendaraan berat )
i.Penggunaan bahan peledak
Contoh Terjadinya Tanah longsor yang terjadi di malang di karenakan curah hujan yang curah hujan tersebut berlangsung 6 hari berturut-turut. kec.ngantang kab malang, provinsi jawa timur.
Cara menghindari/ menghadapi jika terjadi tanah longsor
Ciri Daerah Rawan Longsor
1. Daerah berbukit dengan kelerengan lebih dari 20 derajat
2. Lapisan tanah tebal di atas lereng
3. Sistem tata air dan tata guna lahan yang kurang baik
4. Lereng terbuka atau gundul
5. Terdapat retakan tapal kuda pada bagian atas tebing
6. Banyaknya mata air/rembesan air pada tebing disertai longsoran-longsoran kecil
7. Adanya aliran sungai di dasar lereng
8. Pembebanan yang berlebihan pada lereng seperti adanya bangunan rumah atau saranan lainnya.
9. Pemotongan tebing untuk pembangunan rumah atau jalan
Upaya mengurangi tanah longsor
1. Menutup retakan pada atas tebing dengan material lempung.
2. Menanami lereng dengan tanaman serta memperbaiki tata air dan guna lahan.
3. Waspada terhadap mata air/rembesan air pada lereng.
4. Waspada padsa saat curah hujan yang tinggi pada waktu yang lama
Yang dilakukan pada saat dan setelah longsor
1. Karena longsor terjadi pada saat yang mendadak, evakuasi penduduk segera setelah diketahui tanda-tanda tebing akan longsor.
2. Segera hubungi pihak terkait dan lakukan pemindahan korban dengan hati-hati.
3. Segera lakukan pemindahan penduduk ke tempat yang aman.

No comments:

Post a Comment