1. PERANG DUNIA I (1914-1918).
Penyebab
 terjadinya Perang Dunia I ini dikelompokkan menjadi dua faktor yaitu 
sebab-sebab secara umum dan sebab khusus yang menjadi pemicu meletusnya 
perang dunia.
1.                  Sebab umum perang dunia I 
a.                   Adanya
 pertentangan antara negara-negara eropa seperti antara Jerman dengan 
Perancis, Jerman dengan Inggris dan Jerman dengan Rusia. Penyebab 
pertentangan antara Jerman dengan Perancis karena Perancis ingin 
melakukan politik kevanche, Perancis balas dendam terhadap Jerman atas 
kekalahannya pada perang tahun 1870-1871. Sedangkan pertentangan antara 
Jerman dengan Inggris karena Inggris merasa tersaingi oleh Jerman dalam 
bidang Industri, daerah jajahan dan pembangunan Angkatan Laut yang 
dilakukan oleh Jerman. 
Untuk
 penyebab pertentangan Jerman dan Rusia karena Jerman dianggap 
menghalangi Politik Air Hangat Rusia yang akan menerobos ke laut tengah.
 
Dari penjelasan tersebut apakah Anda sudah paham ? kalau sudah memahami simak penyebab perang berikutnya. 
b.                  Adanya
 politik persekutuan/System of Alliances politik persekutuan tersebut 
terbentuk karena masing-masing negara di Eropa merasa terancam oleh 
negara tertentu sehingga membentuk persekutuan yang memputai kesepakatan
 apabila salah satu anggota persekutuan diserang, maka anggota yang lain
 harus membantuinya. Politik persekutuan yang terbentuk adalah TRIPLE 
ALLIANTIE tahun 1882 dengan anggotanya Jerman Austria dan Italia, 
sedangkan persekutuan yang lain adalah TRIPLE ENTENE tahun 1907 yang 
beranggotakan Inggris, Rusia dan Perancis. Sedangkan penyebab secara 
umum berikutnya adalah
c.                   Perlombaan
 senjata yang timbul akibat adanya alliansi masing-masing negara saling 
curiga mencurigai dan saling mempersenjatai diri.
2.              Sebab Khusus Perang Dunia I
 Tahun
 1914 tentara Austria mengadakan latihan perang di Bosnia. Bagi Serbia 
latihan perang tersebut merupakan tindakan provokatif atau tantangan, 
karena Serbia ingin menguasai Bosnia Herzegowna sebagai akibatnya putra 
mahkota Australia, yaitu Frans Ferdinand yang mengunjungi latihan perang
 tersebut dibunuh Jerman untuk mengumumkan perang kepada Rusia tgl 1 
Agustus 1914, karena Rusia mendukung Serbia. dan tgl 3 Agustus 1914 
Jerman mengumumkan perang kepada lagi terhadap Jerman tgl 4 Agustus 
1914.                
3.         Pihak Yang Berperang
Pihak
 yang berperang dalam PD I adalah pihak sentral atau disebut Blok Jerman
 yang terdiri dari empat negara yaitu, Jerman, Austria, Turki dan 
Bulgaria, sedangkan lawannya adalah Blok Sekutu atau disebut Blok 
Perancis. 
Blok
 Perancis terdiri dari 23 negara yaitu antara lain Perancis, Inggrism 
Rusia, Serbia, Belgia dan Rumania. Italia masuk ke blok Perancis tahun 
1915 setelah mengumumkan perang terhadap Austria, karena ingin 
mendapatkan daerah Tirol selatan, Istria dan Delmatia milik Austria. 
Amerika Serikat juga ikut Blok Perancis tahun 1917, karena Jerman 
menenggelamkan kapal Lusitania milik Amerika Serikat. 
 Pada
 awalnya di berbagai Front Jerman dapat mengalahkan lawan-lawannya yaitu
 sekutu, tetapi karena adanya blokade dari sekutu maka kehidupan di 
Jerman sangat sulit menyebabkan timbulnya pemberontak di dalam negeri 
Jerman yang dilakukan oleh kaum separatis (komunis) untuk menggulingkan 
pemerintah Jerman. 
Hal
 ini menyebabkan Jerman harus mengakhiri perangnya dengan meletakkan 
senjata pada tanggal 11- November 1918 di Compugne (sebelah utara Paris)
 Untuk menambah ingatan Anda, silahkan Anda tulis pada tabel berikut ini
 sebab kekalahan Jerman dalam Perang Dunia I. 
 Perang
 Dunia I berakhir dengan kekalahan Jerman dilanjutkan dengan perjanjian 
perdamaian antara negara yang kalah perang terhadap negara-negara sekutu
 yaitu seperti Perjanjian Versailles antara Jerman dengan negara sekutu 
pada tanggal 28 Juni 1919 dimana dalam perjanjian tersebut Jerman harus 
menanggung semua beban biaya perang. 
Pemeran
 perjanjian Versailles adalah apa yang disebut sebagai the big four yang
 terdiri dari Wilson (USA) Lioyd George (Inggris), Orlanda (Italia) dan 
Clemenceai (Perancis). 
Walaupun
 perjanjian peradamaian telah dilaksanakan sebagai akhir dari perang 
dunia ini tetapi dampak dari perang tersebut sangat dirasakan oleh 
negara-negara di seluruh dunia khususnya negara Eropa dan Amerika. Untuk
 lebih jelasnya pembahasan terntang Dampak PD I silahkan Anda simak 
uraian materi berikut ini. 
4.                  DAMPAK/AKIBAT PERANG DUNIA I
Setelah
 Anda menyimak uraian materi tersebut di atas, tentu sedikit banyak Anda
 memperoleh gambaran tentang akibat/dampak perang dunia I ini dalam 
berbagai bidang kehidupan. 
Perang Dunia I membawa dampak/akibat dalam berbagai kehidupan antara lain:
a.                   Bidang Politik
 Dampak/akibat yang ditimbulkan adalah adanya perubahan teritorial dan munculnya paham-paham baru. 
Perubahan
 teritorial terjadi karena tenggelamnya empat negara besar seperti 
Jerman, Turki, Rusia dan Austria, dan munculnya negara-negara baru 
seperti Polandia, Hongaria, Cekoslowakia, Yugoslavia dsb, serta adanya 
perubahan penguasaan terhadap daerah jajahan yang disebabkan semua 
jajahan Jerman diambil alih oleh Inggris, Perancis Jepang dan Australia.
 
Paham-paham
 politik baru yang muncul akibat PD I adalah Diktatorisme karena 
demokrasi dianggap tidak mampu menyelesaikan kekacauan politik maupun 
ekonomi. 
Diktatorisme
 yang muncul adalah Nazi di Jerman Fascisme di Italia, Nasionalisme di 
di Turki dan Diktatorisme Proktariat di Rusia. Bagaimana jawaban Anda ? 
kalau sudah seseuai simak uraian berikutnya 
            b.         Bidang Ekonomi
 Akibat
 PD I yang ditimbulkan adalah adanya egoisme ekonomi yang merajalela 
melalui penetapan perjanjian oleh negara-negara yang menang perang 
terhadap negara yang kalah dan sebagai reaksinya. timbullah paham-paham 
politik ekonomi seperti komunisme di Rusia, Fascisme di Italia, Nazi di 
Jerman. 
Dampak
 dari adanya kekacauan ekonomi dan nasinalisme seperti yang dilakukan 
oleh negara-negara tersebut diatas, menyebabkan timbulnya bea masuk yang
 tinggi sehingga menghentikan perdagangan internasional. Hal tersebut 
berakibat terjadinya Over Produksi di beberapa negara seperti USA dan 
Canada, yang akhirnya terjadi Malaise atau krisis ekonomi tahun 1923 dan
 1929. 
            c.         Bidang Sosial
 Akibat
 yang ditimbulkan PD I adalah kesengsaraan dan kemiskinan karena 
kehancuran perang dan munculnya gerakan emansipasi wanita dimana selama 
perang berlangsung wanita perannya sama dengan laki-laki yang banyak 
dibutuhkan digaris depan. Pengalaman wanita-wanita ini memperkokoh 
perasaan sama antara wanita dan pria. 
            d.         Bidang Kerohanian
 Kesengsaraan
 yang ditimbulkan oleh peperangan menumbuhkan keinginan untuk 
melenyapkan peperangan dan menciptakan perdamaian yang kekal bagi ummat 
manusia. untuk itu munculnya gerakan perdamaian yang berkembang antara 
tahun 1920-`931 yang di sebut dengan LBB (Liga Bangsa-Bangsa). 
- Liga Bangsa Bangsa ( LBB)
 
Setelah
 berakhirnya perang dunia, maka cita-cita untuk menciptakan perdamaian 
yang abadi dengan melenyapkan perang dari muka bumi, selalu timbul 
setelah orang mengalami kengerian peperangan besar. Hal tersebutlah yang
 mendorong berdirinya Liga Bangsa Bangsa (Leahue of Nations). Dimana LBB
 ini merupakan gagasan dari presiden USA yaitu Woodrow Wilson. Beliau 
mengusulkan suatu konsep perdamaian yang disebut dengan "Peace Without 
Victory". 
Usul
 tersebut kemudian menjelma menjadi Wilson's Fourteen Poin (14 pasal 
perdamaian Wilson). Pasal-pasal inilah yang akhirnya menjadi landasan 
lahirnya LBB pada tanggal 10 Januari 1920. 
Pada
 awal berdirinya LBB mempunyai anggota 24 negara selanjutnya berkembang 
menjadi 60 negara dengan berkedudukan di Jenewa, Swiss. 
Pada
 intinya LBB bertujuan menjamin perdamian dunia, melenyapkan perang, 
mengadakan diplomasi terbuka dan menaati hukum internasional dan 
perjanjian internasional
Dalam
 susunan organisasi, LBB mempunyai empat badan utama yaitu Sidang Umum 
(the council), Sekretariat Tetap (the secretary), Dewan Khusus dan 
Mahkamah Internasional (the world court). 
Sedangkan
 sifat dari keanggotaan LBB adalah sukarela, tidak mengikat, walaupun 
ada sangsi berupa boikot untuk negara-negara yang melanggar tetapi 
negara lain sukarela menjalankan atau tidak. Maka dengan hal tersebut 
pada akhirnya LBB mengalami kegagalan dan tidak mampu menciptakan 
perdamaian dikarenakan negara-negara besar menggunakan LBB untuk 
kepentingan sendiri. 
Disamping
 hal tersebut LBB tidak mempunyai alat kekuasaan yang nyata untuk 
memaksa suatu negara yang menentangnya untuk tunduk kembali ke LBB. Dan 
hal inilah tujuan LBB tergelincir dari soal-soal perdamaian menjadi soal
 politik belaka, akibatnya LBB menjadi alat politik negara-negara besar.
 
Bukti-bukti
 adanya kegagalan LBB dapat ditunjukkan ketika Jepang menyerbu Manchuria
 tahun 1931, tetapi LBB tidak berbuat apa-apa, demikian pula ketika 
Italia menduduki Abbessynia tahun 1935. Seruan LBB juga tidak didengar 
oleh Italia. Hal inilah yang menjdi salah satu sebab terjadinya perang 
dunia II.
2. PERANG DUNIA II (1940-1945)
Lahirnya Negara-Negara Fasis
Negara
 fasis adalah negara yang menjalankan kekuasaan pemerintahannya dengan 
cara diktator sehingga rakyat tidak bebas mengeluarkan pendapat. Sejak 
semula, fasisme sangat menentang komunisme, sosialisme, dan liberalisme.
 Fasisme ingin membentuk negara otoriter-totaliter.
Dalam
 negara yang otoriter-totaliter, seluruh aspek ekonomi, sosial dan 
politik ditentukan oleh satu partai penguasa. Kaum fasis sangat 
mengutamakan dan mengagungkan perang dan disiplin militer. Selain itu, 
negara fasis mengembangkan perasaan nasionalisme yang sangat berlebihan 
(ultra nasionalisme atau chauvinisme) disertai dengan semangat heroisme 
di kalangan masyarakat luas. Oleh sebab itu, negara-negara fasis sangat 
agresif. Hal ini merupakan salah satu penyebab pecahnya Perang Dunia II.
 Adapun, negara-negara yang melambangkan paham fasisme, yaitu Italia 
dibawah Mussolini, Jerman dibawah Hitler, dan Jepang dibawah Kaisar 
Hirohito.
•           Fasisime Italia di bawah Mussolini
Tidak
 hanya negara yang kalah perang yang mengalami masalah ekonomidalam 
negerinya, tetapi negara-negara yang merasa menang perang pun tidak 
luput dalam krisis tersebut. Italia yang masuk dalam Blok Sekutu pada 
waktu Perang Dunia I mengalami masalah di bidang ekonomi di dalam 
negerinya sehingga mendorong timbulnya gerakan dari partai yang 
menentang Raja Victor Immanuel III dibawah pimpinan Benito Mussolini 
melalui partai fasis.
Meskipun
 Mussolini memegang kekuasaan pemerintahan secara diktator setelah 
merebutnya dari tangan Raja Victor Immanuel III, ia tidak berhasil 
memulihkan keadaan ekonomi negara. Dengan demikian, pemerintah memutukan
 untuk mengalihkan perhatian rakyat dengan perang ke luar negeri, yaitu 
dengan menyerbu Abbesinia (Ethiopoa) pada 1934.
•           Naziisme Jerman di bawah Hitler
Sebagai
 negara yang kalah dalam Perang Dunia I, situasi dalam negeri Jerman 
mengalami krisis ekonomi yang sangat hebat, situasi ekonomi yang sangat 
labil, inflasi melonjak, dimana-mana pengangguran bertamabah banyak. 
Sementara itu, selain tidak bisa mengatasi masalah ekonomi, pemerintah 
juga tidak mampu menmbayar utang ganti rugi perang kepada pihak Sekutu.
Ketidakmampuan
 pemerintah Jerman mengatasi krisis ekonomi mengakibatkan rakyat tidak 
lagi mempercayai pemerintah sehingga mendorong timbulnya partai-partai 
baru yang bersifat lebih keras, sperti Partai Spartacis (komunis), 
Partai Sosial Demokrat dan Partai Sosialis Nasionalis. Parati terakhir 
ini disebut National Sozialistische Deutsche Arbeiter Partie atau NAZI 
yang dipimpin oleh Adolf Hitler. Kesengsaraan rakyat menurut Hitler 
diakibatkan karena kalah perang. Orang komunis dan Yahudi disebut 
sebagai pengacau ekonomi Jerman. Dalam bukunya Mein Kamf(Perjuanganku), 
Hitler menyatakan bahwa dunia akan baik jika dipimpin oleh orang-orang 
Jerman sebab orang Jerman ditakdirkan untuk menguasai negara-negara 
lain. Selama memimpin Jerman, Hitler bertindak sangat diktator. Hitler 
bercita-cita melaksanakan pemerintahan yang lebensraum(memperluas ruang 
hidup).
•           Militerisme Jepang dibawah Kaisar Hirohito
Pada
 masa Kekaisaran Hirohito, perindustrian Jepang semakin berkembang dan 
kehidupan politik bertumpu dengan kuat pada pemerintahan parlementer. 
Akan tetapi, kemunculan faktor-faktor baru pada masa itu dapat merusak 
dan menurunkan wibawa dan pengaruh parati-partai politik, antara lain 
kehidupan perekonomian bangsa Jepang semakin tdak menentu. Selain itu, 
kepercayaan rakyat terhadap partai politik semakin merosot karena 
bebeapa skandal terbuka di muka umum. Keadaan ini dimanfaatkan oleh kaum
 ekstrimis dan kaum militer sehingga memperburuk keadaan Jepang saat 
itu. Bahkan, partai politik digabungkan dan rakyat dipaksa untuk 
berperang melawan Cina.
Sejarah
 partai politik Jepang berakhir dengan dihapusnya seluruh partai politik
 dan digantikan dengan sebuah gabungan partai nasional yang hanya 
formalitas saja. Sama halnya dengan fungsi parlemen yang kurang mampu 
menyumbangkan gagasan atau menyaring berbagai kebijakandari penguasa. 
Hal ini pula yang menyebabkan timbulnya Perang Pasifik pada 1942.
Adapun penyebab Jepang menjadi imperium, antara lain:
o          kepadatan penduduk akibat kemajuan Jepang;
o          pembatasan imigrasi bangsa Jepang yang dilakukan bangsa lain;
o          kebutuhan bahan baku industri dan daerah pemasaran hasil-hasil industri;
o         
 Jepang selalu ingin menguasai dunia, sebagaimana yang dilakukan oleh 
negara-negar maju lainnya. Hal itu juga dilandasi oleh ajaran Shinto 
yang dianutnya tentang Hakko Ichi U (dunia sebagai satu keluarga). 
Ajaran ini mengartikan bahwa dunia ini disusun sebagai satu keluarga, 
dimana Jepang sebagai kepala keluarganya.
Latar Belakang Terjadinya Perang Dunia II
Keadaan
 damai di Benua Eropa pasca Perang Dunia I hanya berlansung tidak lebih 
dai 15 tahun. Pada periode 1930-an keadaan politik dunia kembali memanas
 menyerupai kondisi politik pada 1900-1912, sebelum meletusnya Perang 
Dunia I. Maka negar-negara yang pernah terlibat dalam Perang Dunia I 
segera mempersiapkan diri untuk menghadapi perang yang mungkin terjadi 
yang lebih dahsyat dari perang yang sebelumnya.
Politik
 revanche ildea (semangat membalas) terus dikembangkan dan dihembuskan 
oleh negara-negara yang kalah dalam Perang Dunia I. Selain itu munculnya
 negara fasis (totaliter), seperti Jerman, Italia, dan Jepang merupakan 
salah satu penyebab meletusnya Perang Dunia II. Oleh karena itu, banyak 
orang mengatakan bahwa Perang Dunia II merupakan kelanjutan dari Perang 
Dunia I.
Pada
 hakikatnya, latar belakang Perang Dunia II sama dengan Perang Dunia I, 
yakni terbagi atas sebab umum dan sebab khusus. Sebab umum 
melatarbelakangi berkecemuknya politik dunia pasca Perang Dunia I.
•           Sebab umum
o          Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB)
LBB
 yang diharapkan dapat menjadi suatu lembaga yang dapat menciptakan 
perdamaian dunia, ternyata tidak menjalankan peranannya dengan baik. 
Seperti pada 1935, ketika Italia melakukan agresi terhadap Ethiopia. LBB
 tidak dapat mncegah agresi itu. Oleh karena itu, dalam waktu satu 
tahun, Italia dapat menguasai Ethiopia.
o          Perlombaan Senjata
Industri
 angkatan perang berkembang dengan pesat karena mendapat dukungan dari 
keuangan negara. Sebagian besar anggaran belanja negara ditujukan untuk 
bidang industri agar dapat membangun kembali industri yang telah hancur 
pada masa Perang Dunia I.
Masing-masing
 negara berusaha saling mengungguli lawan-lawan mereka dengan melengkapi
 persenjataannya. Curiga mencurigai diantara sesama negara Eropa sering 
muncul sehingga menyebabkan masing-masing negara mempersiapkan diri 
untuk menghadapi kemungkinan adanya serangan dari negara-negara lain 
atau untuk menyerang negara lain.
o          Persekutuan dan Pertentangan Paham
Berkembangnya
 berbagai paham setelah Perang Dunia I telah menjadikan negara-negara 
Eropa membentuk persekutuan-persekutuan berdasarkan kepentingan ideologi
 yang berkembang di negara masing-masing.
Menjelang Perang Dunia II, terdapat tiga paham yang saling bertentangan, yaitu sebagai berikut:
-          Paham Komunis yang dipimpin Rusia (Blok Komunis),
-          Paham Fasis Totaliter dipimpin Jerman dan Italia (Blok Fasis),
-          Paham Demokrasi dan Liberalisme yang dipimpin Amerika Serikat, Inggris dan Perancis (Blok Demokrasi).
-          Terjadinya
 blok-blok ini sebagai akibat dari timbulnya politik mencari kawan yang 
sepaham dan seperjuangan (aliansi). Dari sinilah, mulai timbul saling 
mencurigai antara satu negara (besar) dan negara (besar) lainnya.
Dunia
 Barat, termasuk Italia dan Jerman mulai mencurigai komunisme Rusia. 
Selanjtnya, Rusia san Sekutunya mencurigai gerakan fasisme di Italia dan
 naziisme yang berkembang pesat di Jerman. Ketegangan di antara 
negara-negara tersebut mulai menghangat dan masing-masing pihak 
memperkuat dan mencari dukungan dari negara lain.
•           Sebab Khusus
Sebab
 khusus yang memicu meletusnya Perang Dunia II adalah serangan Jerman 
atas Polandia pada 1 Septemer 1939. Serangan yang dilancarkan Jerman ini
 telah mengawali pertempuran dunia di front Eropa. Sedangkan sebab 
khusus yang mengawali Perang Dunia II di kawasan Asia Pasifik adalah 
pemboman pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbour, 
Hawaii oleh Jepang pada 7 Desember 1941. Pemboman ini telah mengawali 
berkobarnya Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya.
Jalannya Perang Dunia II
Setelah
 Jerman melancarkan serangan ke Polandia pada 1 September 1939, tiga 
hari kemudian, 3 September 1939 Perancis dan Inggris menyatakan perang 
terhadap Jerman. Maka, dimulailah Perang Dunia II antara Blok AS (Poros)
 yang dipimpin Jerman dengan Blok sekutu yang dipimpin Inggris, dengan 
politik lebensraum, pada 9 April 1940 Tentara Jerman dalam waktu singkat
 melakukan serangan secara besar-besaran ke wilayah utara dan berhasil 
menduduki Denmark dan Norwegia. Pada 10 Mei 1941, pasukan Jerman 
melakukan serangan pula ke wilayah barat, yaitu ke negeri Luxemburg, 
Belanda, Belgia dan selanjutnya mengancam Prancis.
Pada
 10 Juni 1940, Italia terjun ke kancah peperangan dengan memihak Jerman.
 Akhirnya dengan gempuran-gempuran yang sangat dahsyat dari Jerman dan 
italia selama 12 hari, Perancis dapat ditaklukan pada 22 Juni 1940. 
Selanjutnya Jerman mencoba untuk menguasai Inggris. Namun serangan 
-serangan Jerman, baik angkatan udara maupun darat dapat dipatahkan oleh
 pasukan Inggris dibawah pimpinan Perdana Menteri Winston Churchill
Jerman
 dan Italia kemudian menduduki daerah Balkan dan mendapat perlawanan 
sengit dari pasukan partisan Yugoslavia dibawah pimpinan Josep Broz 
Tito.
Pada
 22 Juni 1941, Jerman memulai serangan-serangan ke arah timur, yaitu 
Rusia. Serangan-serangan tersebut berhasil dengan gemulang sehingga 
negara-negara sekutu dalam posisi bertahan. Namun pada musim dingin 
1944, pasukan Rusia dapat memukul mundur pasukan Jerman dengan menerobos
 jauh ke arah Polandia, Rumania, Yugoslavia, Hongaria seringga dapat 
mengusir pasukan Jerman dari daerah Balkan.
Di
 Pasifik, Jepang telah memulai Perang Asia Timur Raya dengan melakukan 
pengeboman terhadapa pangkalan militer AS di Pearl Harbour, Hawai pada 7
 Desember 1941. Keesokan harinya, AS menyatakan perang dengan Jepang dan
 negara Poros lainnya. Dalam waktu 100 hari, Jepang berhasil merebut 
koloni Inggris di Malaya dan Burma, koloni Amerika di Filipina, koloni 
Belanda di Indonesia, dan sejumlah pulau di Pasifik.
Untuk
 membalas serangan Jepang, sekutu menyusun strategi dengan melakukan 
taktik "Loncat Katak" (Jumping Frog). Stategi ini dipimpin oleh Jendral 
Douglas Mac Arthur dan Laksamana Chester Nimittz.
Pada
 7 Mei 1942, sekutu berhasi menghancurkan tentara Jepang di laut Karang 
dekat Papua. Setelah itu, pada 1945, sekutu berhasil merebut Filipina 
dan Indo-Cina. Tentara Jepang akhirnya menyerah pada Sekutu pada 15 
Agustus 1945 setelah sebelumnya Hiroshima dan Nagasaki dibom atom pada 6
 dan 9 Agustus 1945.
Sebelumnya,
 pasukan Sekutu di bawah pimpinan Montgomery pada 23 Oktober 1942 
mendapat kemenangan dalam Perang El-Alamein di Afrika Utara. Disusul 
oleh kemenangan AS di Aljazair, Inggris-AS di Sisilia dan Italia Utara. 
Adapun, di Italia serangan Sekutu mendapat perlawanan sengit dari 
pasukan Jerman. Namun, pada 3 September 1943 Italia akhirnya dapat 
ditaklukkan.
Pada
 6 Juni 1944, Jendral Eisenhower memimpin pasukan sekutu untuk menyerang
 Jerman yang menguasai Perancis di Norwegia, Normandia, dan Perancis 
Selatan. Serangan-serangan itu berhasil dilancarkan dengan direbutnya 
Perancis pada 24 September 1944.
Pada
 awal 1945, pasukan sekutu melancarkan serangan langsung ke wilayah 
Jerman dengan menghancurkan pusat-pusat industri Jerman dan berhasil 
menduduki kota Berlin. Pasukan Jerman terdesak. Pada 7 Mei 1945, Jerman 
akhirnya menyerah kepada Sekutu.
Dengan
 menyerahnya Jerman dan Jepang kepada Sekutu, berakhirlah Perang Dunia 
II. Kekalahan yang dialami pada Perang Dunia I terulang kembali oleh 
Jerman dan Italia.
Akhir
 dari Perang Dunia II ialah dengan penandatanganan Perjanjian Potsdam 
antara Jerman dan Sekutu pada 17 Juli -2 Agustus 1945 dan Perjanjian San
 Fransisco pada 8 September 1951 antara Jepang dan Sekutu. Pihak yang 
kalah perang diharuskan ganti rugi perang, pembagian wilayah, pembagian 
daerah-daerah yang direbut pada masa perang. Selain itu, mereka yang 
bertindak sebagi otak Perang Dunia II dinyatakan sebagai penjahat perang
 dan diadili di depan Mahkamah Internasional.
Akibat Perang Dunia II
Perang
 Dunia II merupakan perang terbesar dan terdahsyat yang peranah terjadi 
selama ini. Perang ini menelan korban yang sangat besar, yakni sekitar 
40 juta orang. Perang ini juga membawa akibat besar bagi dunia terutama 
terjadi perubahan-perubahan di bidang ekonomi, politik dan sosial.
•           Bidang Politik
o      Munculnya
 dua kekuatan besar dunia (adikuasa atau super power), yakni Amerika 
Serikat dengan ideologi Demokrasi Liberalnya (liberalisme), dan Uni 
Soviet dengan ideologi komunisnya.
o      Terjadi
 persaingan di antara kedua ideologi yang berbeda berakibat munculnya 
perang dingin (cold war). Namun perang dingin ini sudah pudar bahkan 
berakhir setelah Uni Soviet terpecah pada 1991 menjadiCommonwealth of 
Independent State (CIS). Pada masa perang dingin ini kedua kekuatan 
mencoba mempengaruhi negara-negara sepaham untuk membentuk aliansi 
(persekutuan), seperti North Atlantic Treaty Organization (NATO), yaitu 
fakta pertahanan Amerika Serikat bersama negara-negara Eropa Barat. 
Adapun aliansi bentukan Uni Soviet adalah Pakta Warsawa, yaitu 
pertahanan Uni Soviet bersama negara- negara Eropa Timur,
o      Munculnya negara-negara merdeka di Asia, seperti Indonesia, Filipina, India, Pakistan dan Srilanka.
•           Bidang Ekonomi
Setelah
 Perang Dunia II berakhir, perekonomian dunia mengalami kekacauan 
sehingga Amerika Serikat katakutan pihak komunis akan mempengaruhi 
negara-negara yang sedang kesulitan. Untuk itu, Amerika Serikat 
memberikan bantuan (kredit) bagi negara-negara Eropa yang hancur akibat 
Perang Dunia II. Misalnya melalui program Marshall Plan 1947. Akibatnya,
 paham komunis dapat dibendung di wilayah Eropa Barat. Selain itu, 
negara Jerman dan Jepang muncul sebagai negara industri besar setelah 
mendapat bantuan dari Amerika Serikat.
•           Bidang Sosial
Munculnya
 keinginan yang kuat dari sebagian negara di dunia untuk menciptakan 
perdamaian abadi. Dari tekad inilah muncul lembaga internasional yang 
berwibawa dalam melakukan perdamaian, yaitu Perserikatan Bangsa-Bangsa 
(PBB) pada tahun 1945. Adapun para pelopor pendiri PBB ialah Franklin 
Delano Roosevelt (AS), Winston Churchill (Inggris) dan Josef Stalin (Uni
 Soviet).
No comments:
Post a Comment