Monday, November 24, 2014

BAHAN KIMIA DI BIDANG INDUSTRI

1. Cat
Cat terdiri dari 3 komponen utama, yaitu zat warna (pigmen), zat pengikat (binder), dan zat pelarut (solven). Hampir semua jenis cat mengunakan pigmen putih yang merupakan pigmen universal. Pigmen universal itu biasanya adalah titanium dioksida (Ti02), zat pengikta merupakan bahan yang mengikat antar partikel pigmen cat, sehingga cat dapat membentuk lapisan tipis yang rapat ketika di gunakan. Zat pelarut berfungsi untuk menjaga kondisi kekentalan cat agar tetap cair selama di gunakan. Contohnya adalah alkohol, air, senyawa hidro karbon.

2. Bahan bakar
Bahan bakar merupakan kebutuhan pokok manusia. Bahan bakar fosil di golongkan menjadi 3 golongan yaitu:
a. Batu Bara
Batu bara mengandung senyawa karbon, sulfur, pyrit, dll. Pembakaran batu bara menghasilkan gas Karbondioksida (CO2), karbonmonoksida (CO), sulfur dioksida, dan debu. Gas sulfur dioksida ini sangat berbahaya karena jika bereaksi dengan akan menyebabkan hujan asam yang bersifat korosif.
b. LPG (Lequefied Petroleum Gas)/elpiji
Gas alam terbentuk dari mikroorganisme yang terkubur dalam batuan karang di lautan. Komponen utama penyusun elpiji adalah metana (CH4) sebanyak 60-80%, sisanya adalah etana, propana dan butana. Hasil pembakaran menghasilkan gas CO2 dan CO.
c. Minyak tanah
Minyak tanah merupakan salah satu hasil penyulingan minyak bumi, pembakaran bahan bakar menyebabkan pencemaran, karena menghasilkan gas CO2 dan CO.
3. Grafit (arang) dan Intan
Pada kenyataanya grafit dan intan memang merupakan alotrop, sebab keduanya merupakan unsur karbon (C), tetapi dengan struktur molekul yang berbeda. Grafit dapat menghantarkan arus listrik, sehingga biasanya di gunakan untuk membuat elektroda, dan proses elektrolit. Sedangkan Intan mempunyai sifat mengkilat, dan sangat keras. Selain untuk perhiasan dapat digunakan untuk bahan pengosok, mata pisau atau pemotong logam dan mata bor pertambangan.
4. Plastik
Pertama kali plastil di buat Alexander Parkes. Plastik mempunyai tiga komponen utama yaitu, resin/damar buatan, bahan plastis, dan bahan pengisi. Resin contohnya adalah PVC dan bakelit. Bahan plastis berfungsi untuk mengubah sifat padat dan mudah patah menjadi lunak dan fleksibel. Bahan pengisi bisa berupa abses, tepung, glasswool, kayu, dll.
Secara garis besar plastik di bagi menjadi 2, yaitu:
a. Termoset
Jenis ini merupakan golongan plastik yang menjadi padat saat pemanasan. Pada pemanasan resin inh menjadi padat dan keras sedangkan pada pendinginan tetap padat dan keras, artinya tidak dapat kembali mencair/meleleh. Contoh: melamin, bakelit, poliester.
b. Termoplastik
Pada pemanasan plastik golongan ini mula-mula lunak akhirnya melebur, tetapi tidak mengalami perubahan struktur. Pada pendinginan dapat melebur lagi sehingga dengan mudah dapat di bentuk contoh: polietilen.
5. Keramik
Keramik merupakan senyawa aluminium silikat yang di panaskan pada suhu tinggi hingga mencair lalu baru di cetak sesuai kebutuhan.
6. Kaca
Kaca dapat di buat tipis dan kecil seperti rambut yang di namakan fiber optik. Fiber optik ini sering digunakan untuk kabel listrik jaringan telephon yang mempunyai daya hantar ribuan kali lebih besar dari kabel tembaga, selain itu juga di gunakan untuk komponen pada komputer. Kaca sangat sulit di uraikan oleh alam, tetapi dapat di olah ulang dan di buat kaca yang baru.
7. Belerang
Belerang banyak di temukan di daerah gunung berapi, tanah liat, pasir, batu karang, dll. Senyawa penting yang terdapat dalam belerang adalah sulfur dioksida (SO2) yang berbau khas dan tidak berwarna serta merusak pernafasan. Senyawa penting lainya adalah asam sulfat yang bersifat higroskopis.
8. Semen
Bahan baku pembuatan semen adalah batu kapur, tanah liat yang mengandung bermacam silikat, aluminat, magnesium, dan besi.
9. Kertas
Kertas dapat dibuat dari bahan yang mengandung serat seperti kayu, merang, bambu dan sisa kapas. Pada dasarnya proses pembuatan kertas di lakukan melalui dua tahap, yaitu:
a. Pengolahan bahan-bahan yang mengandung serat menjadi Pulp/bubur Kayu
Bahan baku untuk mendapatkan pulp adalah selulosa, sehingga selulosa harus di pisahkan dari campuranya. Pemisahan selulosa untuk mendapatkan pulp dapat di lakukan dengan tiga cara, yaitu secara mekanis, semikimia, dan kimia. Cara mekanis hanya dapat di pakai untuk memisahkao selulosa dari jenis kayu yang lunak seperti cemara. Pulp yang di hasilkan dari cara ini memiliki kualitas/kekuatan yang rendah (mudah robek). Pada pengolahan secara semikimia selain mengunakan bahan kimia pemisahan di lanjutkan dengan cara mekanis. Pada proses ini pembuatan pulp secara kimia, selulosa di pisahkan dari kayu dengan cara memasak kayu tersebut dengan bahan kimia tertentu.
Pengunaan bahan kimia yang berbeda menyebabkan sifat dan penggunaan kertas juga berbeda. Pemakaian natrium karbonat atau natrium hidroksida akan menghasilkan pulp berwarana coklat dan seratnya kuat, sehingga bahan ini sering di gunakan untuk membuat kantong terutama kantong semen. Bila bahan kimia yang di gunakan adalah garam-garam sulfit seperti Natrium sulfit, akan di peroleh pulp yang dapat di putihkan dan seratnya agak rapuh. Bahan pemutihanya, antara lain Cl2, dan H2O2. Biasanya bahan ini untuk membuat kertas buku.
b. Pengolahan Pulp menjadi kertas
Pada pengolahan Pulp menjadi kertar terlebih dahulu pulp di potong menjadi bagian yang kecil, kemudian di aduk dan di tambahkan bahan pengisi seperti , tawas, kaolin, sehingga terbentuk bubur yang homogen. Campuran kemudian di cetak dalam suatu alat pencetak kertas dengan ukuran lebar dan tebal tertentu. Selanjutnya di keringkan melalui rol-rol baja yang di panaskan sehingga di dapatkan kertas.
10. Rayon
Rayon adalah serat tekstil yang di buat dari selulosa. Ada beberapa macamnya antara lain:
a. Rayon Viskosa
Dua ahli kimia dari Inggris, C.F Cross dan E.J Bevan melarutkan selulosa dalam karbon disulfida dan alkali. Mula-mula selulosa dimasak dengan NaOH hingga menjadi alkali selulosa. Lalu di tambahkan CS2 yang mengakibatkan terbentuknya campuran kental yang warnanya kuning sampai merah jambu. Zat ini di sebut larutan viskosa. Larutan itu lalu di aliri dengan tekanan melewati lubang-lubang kecil pemintal kedalam larutan asam sulfat, sehingga NaOH dan CS2 lepas kembali. Selulosa keluar dari lubang kecil yang banyak jumlahnya lalu di pintal menjadi benang atau serat untuk tekstil.
b. Rayon Tembaga Amonia
Selulosa di larutkan kedalam pelarut Schweitzer hingga membentuk lartan Cu(NH3)4(OH)2. Larutan ini kemudian di alirkan melalui lubang pemintal ke dalam larutan asam sulfat encer yang akhirnya di pintal dan di peroleh benang rayon.
c. Rayon Asetat/Sutera Asetat
Proses pembuatanya di awali dengan mereaksikan selulosa dengan asam asetat anhidrat menjadi selulosa asetat lalu di larutkan dalam aseton. Larutan kemudian di semprotkan ke udara sehingga aseton menguap dan selulosa asetatnya mengendap sebagai benang. Jadi, bedanya dengan rayon adalah sutera asetat merupakan selulosa-asetat, sedangkan rayon merupakan selulosa murni.

No comments:

Post a Comment