A. PENGERTIAN KOLONIALISME DAN
IMPERIALISME
- Kolonialisme; berasal dari bahasa Latin yang artinya tanah pemukiman atau jajahan.
- Imperialisme; berasal dari kata”imperator”yang artinya memerintah.
B. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME
Persamaan dari kolonialisme
dan imperialisme adalah keduanya merupakan penjajahan atau penguasaan terhadap suatu daerah
atau suatu bangsa oleh bangsa lainnya.
Perbedaan dari kolonialisme dan imperialisme
dilihat dari :
v Asal Kata/ etimologi
· Kolonialisme berasal dari
kata colonia dalam bahasa latin yang artinya tanah permukiman/
jajahan.
· Imperialisme berasal dari
kata imperare yang artinya memerintah. Atau dari kata imperium
yang artinya kerajaan besar dengan memiliki daerah jajahan yang amat luar.
v Pengertian secara terminologi. Kolonialisme adalah suatu sistem dimana suatu
negara menguasai rakyat dan sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan
dengan negeri asal. Imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara
terhadap negara lainnya.
v Tujuan Penguasaan Wilayah
Kolonialisme tujuannya untuk menguras sumber-sumber kekayaan daerah
koloni demi perkembangan industri dan memenuhi kekayaan negara yang melaksanakan
politik kolonial tersebut.
Imperialisme, melakukan penjajahan dengan cara membentuk
pemerintahan jajahan dan dengan menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan
di daerah jajahan.
C.
TUJUAN KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA
Kedatangan bangsa
Portugis ke Indonesia mempunyai tiga tujuan sebagai berikut.
a) Tujuan ekonomi ,yaitu mencari keuntungan yang besar dari hasil
perdagangan rempah-rempah.
b) Memberi dengan harga murah di Maliku dan menjualnya dengan harga tinggi
di Eropa.
c) Tujuan agama,yaitu menyebarkan agama Nasrani.
d) Tujuan petualangan, yaitu mencari daerah jajahan.
Tujuan tersebut lebih
dikenal dengan gold, glory, gospel.
a. Gold, yaitu mencari emas dan kekayaan.
b. Glory, yaitu mencari keharuman nama,, kejayaan, dan kekuasaan.
c. Gospel, yaitu tugas suci menyebarkan agama Kristen-Katolik.
a. Gold, yaitu mencari emas dan kekayaan.
b. Glory, yaitu mencari keharuman nama,, kejayaan, dan kekuasaan.
c. Gospel, yaitu tugas suci menyebarkan agama Kristen-Katolik.
D. Kedatangan Bangsa Portugis ke Indonesia
Bangsa
Portugis karena ingin mencapai tujuannya, segera melakukan serangkaian kegiatan
penjelajahan. Di bawah pimpinan Alfonso d'Albuquerque, ia bersama armadanya
berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511. Selanjutnya, pada tahun 1512
Portugis sudah berhasil menguasai Ternate, yaitu dengan mengadakan perjanjian
dengan Kerajaan Ternate. Namun ternyata Spanyol sudah bersekutu dengan Kerajaan
Tidore. Akhirnya mereka bermusuhan. Portugis dan Spanyol memang sama-sama ingin
menguasai dunia. Mereka sudah dua kali membuat kesepakatan, yang pertama tahun
1494 dengan perjanjian Thordesilas, dan yang kedua tahun 1526 denga perjanjian
Saragosa.
Perjanjian Saragosa yang dipimpin oleh Paus, membagi dunia dalam dua wilayah kekuasaan.
* Daerah disebelah utara garis Saragosa adalah penguasaan Portugis.
* Daerah disebelah selatan garis Saragosa adalah penguasaan Spanyol.
Perjanjian Saragosa yang dipimpin oleh Paus, membagi dunia dalam dua wilayah kekuasaan.
* Daerah disebelah utara garis Saragosa adalah penguasaan Portugis.
* Daerah disebelah selatan garis Saragosa adalah penguasaan Spanyol.
E. Kedatangan Bangsa Spanyol di Indonesia
Tujuan
kedatangan bangsa Spanyol ke Indonesia sama dengan tujuan bangsa Portugis,
yaitu mencari kekayaan, menyebarkan agama Nasrani, dan mencari daerah jajahan.
Pada tanggal 8 November 1521, kapal dagang Spanyol berlabuh di Maluku, setelah
melalui Filipina, Kalimantan Utara, kemudian langsung ke Tidore. Disini bangsa
Spanyol diterima baik oleh rakyat Tidore. Namun Portugis yang ada di Ternate
merasa terancam dan tidak mau disaingi sesama bangsa Eropa, yang dianggap akan
mengganggu monopolinya. Kemudian mereka bersengketa, dan dibuatlah perjanjian
di Saragosa pada tahun 1526, yang menyebabkan Spanyol harus meninggalkan
Tidore.
F. Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia
Inggris
mendirikan kongsi dagang yang dibberi nama East Indian Company(EIC) pasda tahun
1600. Pemerintah Inggris memberikan hak-hak istimewa kepada EIC. Pada abad
ke-18, para pedagang Inggris juga sudah banyak yang berdagang ke Indonesia.
Bahkan sejak Belanda menjadi sekutu Perancis, Inggrsi selalu mengancam
kedudukan Belanda di Indonesia.
Pada tahun 1811, Thomas Stamford Raffles telah berhasil merebut seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia. Raffles yang diangkat sebagai pemimpin Inggris ats wilayah Indonesia, memberikan kesempatan pada penduduk Indonesia untuk melaksanakan perdagangan bebas, Namun kekuasaan Inggris tetap bersifat menindas bangsa Indonesia.
Daerah operasi EIC adalah India. Sedang pusat kekuasaannya adalah Kalkuta(India). Dari Kalkuta inilah Inggris meluaskan wilaahnya hingga ke Asia Tenggara.
Pada tahun 1811, Thomas Stamford Raffles telah berhasil merebut seluruh wilayah kekuasaan Belanda di Indonesia. Raffles yang diangkat sebagai pemimpin Inggris ats wilayah Indonesia, memberikan kesempatan pada penduduk Indonesia untuk melaksanakan perdagangan bebas, Namun kekuasaan Inggris tetap bersifat menindas bangsa Indonesia.
Daerah operasi EIC adalah India. Sedang pusat kekuasaannya adalah Kalkuta(India). Dari Kalkuta inilah Inggris meluaskan wilaahnya hingga ke Asia Tenggara.
G. Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia
Perang
antara Belanda melawan Spanyol selama 80 tahun (1568-1648) telah mendorong
Belanda untuk mencari daerah jajahan nusantara. Tujuan Belanda datang ke
Indonesia, sama dengan bangsa-bangsa Eropa lainnya, yaitu mencari kekayaan,
monopoli perdagangan, dan mencari daerah jajahan.
Belanda
datang pertama klai ke Indonesia pada tahun 1596, dibawah pimpinan Cornelis de
Houtman, dan berhasil mendarat di Pelabuhan Banten. Namun kedatangan Belanda
diusir penduduk pesisir Banten karena bersikap kasar dan sombong. Belanda
datang lagi ke Indonesia di pimpin Jacob van Heck pada tahun 1598.
Pada
tanggal 20 Maret tahun 1602, Belanda mendirikan kongsi dagang bernama
VOC(Vereenigde Oost Indische Compagnie), dengan tujuan sebagai berikut:
a. Menghilangkan persaingna yang merugikan para pedagang Belanda.
b. Menyatukan tenaga untuk menghadapi persaingan dengan bangsa Portugis
dan
pedagang-pedagang lain di Indonesia.
pedagang-pedagang lain di Indonesia.
c. Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya untuk membiayai perang melawan
Spanyol.
VOC
menerapkan beberapa aturan paksa yang harus dilaksanakan oleh Indonesia.
Bentuk-bentuk aturan paksa VOC yang diterapkan di Indonesia tersebut sebagai
berikut.
a. Monopoli dagang.
b. Pajak yang harus dibayar dengan hasil bumi
c. Penjualan paksa hasil bumi kepada VOC.
d. Pelayaran Hongi, yaitu wajib mendayung perahu VOC di perairan Maluku.
e. Aksi penebangan tanaman rempah-rempah milik rakyat.
f. Wajib menan kopi di wilayah rakyat Priangan.
g. Wajib menyerahkan upeti berupa hasil bumi kepada kepala daerah yang
telah
menandatangani perjanjian dengan VOC.
menandatangani perjanjian dengan VOC.
H. MASUK DAN BERKEMBANGNYA
KEKUASAAN BANGSA BELANDA MASA VOC DI INDONESIA
MASUKNYA : Cornelis de
Houtman memimpin pelayaran dari Belanda tahun 1595 dan tiba di Banten Juni
1596. Dari Banten pelayaran dilanjutkan ke Maluku dan berhasil mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya disana.
BERKEMBANGNYA VOC: VOC dibentuk pada
20 Maret 1602 karena adanya persaingan dagang antara sesama kongsi
dagang Belanda. Tujuan dibentuk VOC untuk mengatasi persaingan antara para
pedagang Belanda. Hal ini disebabakan harga rempah-rempah di Eropa semakin
tidak terkendali. VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie) merupakan Perserikatan
Maskapai Hindia Timur. VOC mempunyai hak-hak istimewa yang diberikan oleh Parlemen Belanda
disebut hak Oktrooi.
hak-hak octroi
-
hak untuk memiliki tentara sendiri
-
hak untuk mencetak mata uang
-
hak untuk mengadakan perjanjian
dengan raja2 indonesia
-
hak untuk memonopoli rempah2
-
hak untuk memerintah daerah yang
diduduki
Disamping hak
istimewa, VOC juga mempunyai kewajiban khusus terhadap pemerintah Belanda.
-
VOC wajib melaporkan hasil
keuntungan dagangnya kepada Parlemen Belanda.
-
VOC juga wajib membantu pemerintah
Belanda dalam menghadapi berbagai perangan.
Heeren XVII mengangkat Gubernur Jenderal VOC, dengan tugasnya menangani
urusan-urusan VOC di Hindia Belanda. Dibentuk pula Dewan Hindia untuk memberi
nasihat dan mengawasi tindakan Gubernur Jenderal.
Pusat kegiatan perdagangan VOC ada di Ambon. Jan Pieterzoon Coen
membantu Pangeran Jayakarta dalam serangan terhadap Kerajaan Banten dan kerajan
Banten berhasil dikalahkan. Jan Pieterzoon Coen kemudian membangun kembali kota
Jayakarta dan memberinya nama Batavia. Batavia dijadikan sebagai pusat
perdagangan dan kekuasaan Belanda di Indonesia. Sejak saat itu Batavia resmi
menjadi markas besar VOC di Indonesia.
Pada akhir abad ke-18, VOC mengalami kemunduran disebabkan :
1. Gencarnya persainagn dari bangsa Perancis dan Inggris.
2. Korupsi dan pencurian yang dilakukan para pegawai VOC.
3. Maraknya perdagangan gelap di jalur monopoli VOC.
4. Besarnya aggaran belanja VOC tidak sebanding dengan pemasukkannya.
Akhirnya VOC dibubarkan pada tahun 31 Desember 1799 dengan
segala tanggungjawab VOC diambil alih oleh kerajaan Belanda dengan tujuan agar
wilayah Indonesia tetap dalam pengendalian Belanda
I.
MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEKUASAAN BANGSA BELANDA MASA DAENDELS DI
INDONESIA:
Cornelis
de Houtman memimpin pelayaran dari Belanda tahun 1595 dan tiba di Banten Juni
1596. Dari Banten pelayaran dilanjutkan ke Maluku dan berhasil mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya disana.
PERKEMBANGAN
MASA DAENDELS:
Setelah
VOC bubar dan diambil alih oleh Belanda, maka Raja Louis Napoleon Bonaparte
menunjuk Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal di Indonesia.
Herman
Willem Daendels berkuasa dari tahun 1808 sampai 1811. Kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan Daendels:
1. Bidang Pertahanaan, ia bertugas mempertahankan Pulau Jawa dari serangan
Inggris yang saat itu sedang berperang melawan Perancis.
2. Membangun angkatan perang yang terdiri dari orang-orang Indonesia.
3. Membangun benteng-benteng militer, pabrik senjata, dan rumah sakit
militer.
4. Membangun jalan utama yang yang menghubungkan kota-kota sepanjang
pantai utara Jawa. Jalan tersebut membentang dari Anyer di Jawa Barat hingga
Panarukan di Jawa Timur.
5. Pembangunan Pelabuhan di Banten, Merak, dan Surabaya, serta membuat
perahu-perahu untuk keperluan pemerintahannya.
6. Daendels berusaha untuk menanamkan kekuasaannya di kerajaan-kerajaan
lokal di Indonesia, dan berusaha untuk mengubah tata cara lama dalam tradisi kerajaan-kerajaan
Indonesia.
7. Menjual tanah rakyat kepada pengusaha swasta asing dari Belanda, Arab,
dan Cina.
Pelaksanaan
kebijakan tersebut dilakukan dengan sistem kerja paksa yang disebut Kerja Rodi.
Rakyat harus bekerja keras membangun saran umum tersebut tanpa mendapat upah.
Ribuan rakyat meninggal saat mengerjakan pembuatan jalan raya tersebut.
Tindakan
Daendels tersebut menimbulkan konflik dengan para penguasa lokal Indonesia.
Tindakan otoriter Daendels tersebut membuat Raja Louis Napoleon Bonaparte
memanggil kembali Daendels ke Belanda dan diganti oleh GubernurJenderal Jansen
J.
MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEKUASAAN BANGSA BELANDA MASA HINDIA BELANDA DI
INDONESIA:
Cornelis de Houtman memimpin pelayaran
dari Belanda tahun 1595 dan tiba di Banten Juni 1596. Dari Banten pelayaran
dilanjutkan ke Maluku dan berhasil mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
disana.
PERKEMBANGAN MASA DAENDELS:
Belanda menguasai kembali Indonesia
setelah berhasil mengalahkan Inggris dengan adanya Konvensi London tahun 1814.
Pemerintahan kolonial Belanda dipegang oleh:
a. Komisaris Jendral (1816-1819) yang
terdiri Elout, Buyskes, dan Van der Capellen.
b. Van der Capellen (1819-1826)
Dalam masa
pemerintahannya dia berusaha mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Hal
tersebut bertujuan untuk membayar hutang Belanda yang cukup besar selama
perang.
Kebijakannya :
menyewakan tanah kepada pengusaha-pengusaha Eropa.
c. Du Bus De Gisignnes
(1826-1830)
d. Van den Bosh
(1830-1870)
Mengambil kebijakan
Tanam Paksa (Cultuur Stelsel). Sistem dimana setiap petani di Jawa wajib
menanam tanaman perdagangan ekspor yang laku dipasaran Eropa/dunia. Oleh karena
itu, rakyat dikenakan pajak in natura.
Ketentuan pokok sistem
tanam paksa:
1. Persetujuan menyerahkan sebagian tanah yaitu seperlima dari tanah
pertanian milik penduduk
2. Waktu untuk bekerja tanam paksa tidak melebihi ewaktu untuk pekerjaan
menanam padi.
3. Bebas pajak tanah
4. Kelebihan atau keuntungan diarahkan atau diberikan kepada rakyat
5. Jika terjadi kegagalan panen menjadi tanggung jawab pemerintah.
6. Kerja paksa dilakukan dibawah pengawasan kepala desa
7. Bagi rakyat yang tidak punya tanah, wajib bekerja 66 hari.
Pada pelaksanaannya
ternyata tidak seindah ketentuan tersebut, pada pelaksanaannya selalu sangat
membebankan rakyat. Tetapi rakyat Jawa terlalu patuh terhadap kebijakan
tersebut sehingga tidak ada perlawanan dari rakyat. Jenis tanam paksa : Gula,
Nila (indigo), teh, tembakau, kayu manis, kapas, kopi. Tanaman Musiman: Gula,
Nila, Tembakau. Tanaman Tahuanan : Lada, Kopi, Karet, Teh, Kelapa Sawit. Rakyat Indonesia
wajib menanam tanaman-tanaman tersebut dimana selanjutnya hasilnya diserahkan
pada Belanda. Pemerintah Belanda mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari
sistem tanam paksa tersebut sehingga hutang-hutang Belanda dapat dilunasi
bahkan semua masalah keungan Belanda dapat diatasi. Tanam Paksa dihapuskan
karena :
a) Beban rakyat yang semakin besar sebab rakyat selain dibebankan
kewajiban menanam tanaman ekspor, rakyat masih harus bekerja rodi untuk
pemerintah membangun sarana-prasarana umum, selain itu rakyat juga dibebankan
kewajiban membayar pajak.
b) Timbulnya bahaya kelaparan, disebabakan karena daya tahan rakyat dalam
menghadapi bencana terlalu kecil sehingga ketika musim kemarau tiba mereka
tidak mampu mengatasinya. Bencana kelaparan tersebut menyebabkan berkurangnya
jumlah penduduk di Pulau Jawa. Contoh, Di demak penduduknya berkurang dari 336.000 jiwa
menjadi 120.000 jiwa. Di Grobogan, penduduknya berkurang dari 89.500 jiwa menjadi 9.000 jiwa.
c) Bencana tersebut sebagai titik balik atau merupakan batas kemampuan eksploitasi
para petani di Jawa dengan diterapkannya sistem tanam paksa.
d) Keadaan sebenarnya di Jawa tersebut diketahui oleh orang-orang Belanda
di negara Belanda sehingga mereka melakukan penentangan seperti Vitalis, Baron
van Hoevell, Multatuli (Douwes Dekker), Frans van de Pute.
Usaha
penghapusan tanam paksa sudah dilakukan sejak tahun 1860 dengan penghapusan
tanaman lada sampai 1870 secara resmi tanam paksa dihapuskan di Indonesia namun
tanam paksa kopi baru dapat dihapuskan setelah 1917 dan tanam paksa benar-benar
terhapus di Indonesia pada 1920.
K.
MASUK DAN BERKEMBANGNYA KEKUASAAN BANGSA INGGRIS DI INDONESIA
Sir James Lancaster
merupakan orang pertama yang memimpin armada pelayaran Inggris dan tiba di Aceh
pada 1602 dan langsung melanjutkan pelayaran ke Banten.
Selanjutnya Sir
Henry Middleton pada tahun1604 berhasil mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan
Banda. Di Maluku, Inggris mendapat persaingan dari Portugis dalam usaha
mendapatkan rempah-rempah. Inggris akhirnya melanjutkan perjalanan ke Kalimantan
Barat, Makasar, Jayakarta, Jepara, aceh, Pariaman, dan Jambi.
BERKEMBANGNYA:
Raffles berkuasa
dari tahun 1811-1814 setelah pada tahun 1811, Inggris menyerang wilayah-wilayah
yang dikuasai Belanda di Jawa. Hal ini berhasil membuat Belanda menyerah tanpa syarat
dan memberikan wilayah kekuasaan kepada pemerintah Inggris.
Kekuasaan Inggris
di Indonesia diwakili oleh Maskapai Hindia Timur (The East India Company)
disingkat EIC yang berpusat di Calcutta, India. EIC mendapat hak Oktrooi dari
Ratu Elizabeth I. Saat Gubernur Jenderal Lord Minto menjadi pemimpin EIC, dia
mengangkat Thomas Stamford Raffles sebagai Gubernur Jenderal di Hindia Belanda.
Selama Raffles
berkuasa ia menerapkan berbagai kebijakan diantaranya:
1.Membagi wilayah Pulau Jawa menjadi 16 daerah Karisedenan. Tujuannya
untuk mempermudah pengaturan dan pengawasan terhadap Pulau Jawa.
2.Membentuk sistem pemerintahan dan pengadilan dengan merujuk kepada
sistem di Inggris.
3.Mengeruk keuntungan sebesar-besarnya bagi kemakmuran Inggris dengan
menerapkan sistem pemiliki atas tanah dan memberlakukan sewa tanah (Stelsel
Tanah)
Karena
tindakan-tindakan Raffles selama berkuasa kurang memperhatikan kekuasaan
pemerintah lokal maka dia mendapat pertentangan dari para penguasa lokal di
Indonesia.
Selama di Indonesia
berhasil menulis buku yang berjudul History of Java berisi sejarah budaya
indonesia. Namanya diabadikan sebagai nama bunga bangkai di Bengkulu “Rafflesia
Arnoldi”
Kekuasaan Raffles
berakhir pada 1814 setelah terjadi Konvensi London antara Inggris dan Belanda.
Isinya “Inggris harus mengembalikan semua wilayah jajahan Belanda yang telah
dikuasainya.
Inggris menyerahkan kekuasaan pada Belanda tahun 1816.
No comments:
Post a Comment