Untuk senyawa molekular, rumus ini mengidentifikasikan setiap unsur kimia penyusun dengan simbol kimianya dan menunjukkan jumlah atom dari setiap unsur yang ditemukan pada masing-masing molekul diskrit dari senyawa tersebut. Jika suatu molekul mengandung lebih dari satu atom unsur tertentu, kuantitas ini ditandai dengan subskrip setelah simbol kimia (walaupun buku-buku abad ke-19 kadang menggunakan superskrip). Untuk senyawa ionik dan zat non-molekular lain, subskrip tersebut menandai rasio unsur-unsur dalam rumus empiris.
Misalnya: C6H12O6: glukosa
Seorang kimiawan berkebangsaan Swedia abad ke-19 bernama Jöns Jacob Berzelius adalah orang yang menemukan sistem penulisan rumus kimia.
Geometri molekul dan rumus struktur
Konektivitas dari sebuah molekul akan sangat berpengaruh pada sifat-sifat fisik dan kimianya. 2 molekul yang tersusun atas atom yang sama dengan jumlah yang sama (misalnya sepasang isomer) dapat memiliki sifat yang sama sekali berbeda jika atom-atomnya tersambung berbeda atau posisinya berpindah. Dalam beberapa kasus, rumus struktur cukup berguna karena dapat menggambarkan atom mana yang tersambung pada atom mana.Rumus kimia dapat menjelaskan informasi tentang tipe dan susunan ikatan dalam senyawa tersebut. Misalnya, etana terdiri dari 2 atom karbon yang berikatan tunggal satu sama lain, dengan tiap atom karbon juga berikatan dengan 3 atom hidrogen. Rumus kimianya dapat dituliskan CH3CH3. Contoh lainnya, etena mempunyai ikatan rangkap dua di antara atom karbonnya (sehingga tiap atom karbon hanya berikatan dengan 2 atom hidrogen). Rumus kimia etena adalah: CH2CH2, dapat juga dituliskan H2C=CH2 atau H2C::CH2. Gambar 2 garis atau 2 pasang titik dua menunjukkan ikatan rangkap. Untuk ikatan rangkap tiga, dapat dilambangkan dengan tiga garis atau tiga titik dua (:::). Setiap garis atau titik dua melambangkan satu ikatan.
No comments:
Post a Comment