Dalam
matematika, teorema
Pythagoras adalah suatu keterkaitan dalam geometri Euklides antara
tiga sisi sebuah segitiga
siku-siku. Teorema ini dinamakan menurut nama filsuf dan matematikawan Yunani abad ke-6 SM, Pythagoras. Pythagoras
sering dianggap sebagai penemu teorema
ini meskipun sebenarnya fakta-fakta teorema ini sudah diketahui oleh
matematikawan India (dalam Sulbasutra Baudhayana dan Katyayana), Yunani, Tionghoa dan Babilonia jauh sebelum
Pythagoras lahir. Pythagoras mendapat kredit karena ialah yang pertama
membuktikan kebenaran universal dari teorema ini melalui pembuktian
matematis.
Ada
dua bukti kontemporer yang bisa dianggap sebagai catatan tertua mengenai
teorema Pythagoras: satu dapat ditemukan dalam Chou
Pei Suan Ching (sekitar 500-200 SM), satunya lagi dalam buku Elemen Euklides.
Teorema
Teorema Pythagoras menyatakan bahwa:Jumlah luas bujur sangkar pada kaki sebuah segitiga siku-siku sama dengan luas bujur sangkar di hipotenus.
Sebuah segitiga siku-siku adalah segitiga yang mempunyai sebuah sudut siku-siku; kaki-nya adalah dua sisi yang membentuk sudut siku-siku tersebut, dan hipotenus adalah sisi ketiga yang berhadapan dengan sudut siku-siku tersebut. Pada gambar di bawah ini, a dan b adalah kaki segitiga siku-siku dan c adalah hipotenus:
Pythagoras
menyatakan teorema ini dalam gaya goemetris,
sebagai pernyataan tentang luas bujur sangkar:
Jumlah
luas bujur sangkar biru dan merah sama dengan luas bujur sangkar ungu.
Akan
halnya, Sulbasutra India juga menyatakan bahwa:
Tali
yang direntangkan sepanjang panjang diagonal sebuah persegi panjang akan
menghasilkan luas yang dihasilkan sisi vertikal dan horisontalnya. Menggunakan aljabar, kita dapat
mengformulasikan ulang teorema tersebut ke dalam pernyataan modern dengan
mengambil catatan bahwa luas sebuah bujur sangkar adalah pangkat dua dari
panjang sisinya:
Jika
sebuah segitiga siku-siku mempunyai kaki dengan panjang a dan b
dan hipotenus dengan panjang c, maka a+ b' = c
No comments:
Post a Comment